KARANGANYAR (KRjogja.com)- Pemprov Jawa Tengah menjanjikan pemberian insentif bagi petani guna mendorong menerapkan metode pengolahan lahan secara organik. Insentif ini berupa hibah peralatan pendukung pascapanen dan ternak. Demikian diutarakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meresmikan Rumah Pintar Petani (RPP) di Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat, Minggu (04/05/2014).
Didasarkan pada keuntungan petani dalam menerapkan sistem organik, Pemprov merasa perlu memberi stimulan sebagai penopang produk pascapanen. “Akan saya bantu. Silakan petani melaporkan ke pemerintah mengenai metode organik yang dipakainya. Nantinya akan diberi sesuai kebutuhan. Misalnya mesin fermentasi, alat perajang atau input lainnya seperti ternak,” kata Ganjar di Balai Desa Pulosari.
Ganjar mengklaim pemberian insentif berhasil membina kelompok petani organik Purnama di Kabupaten Kebumen sejak 2004.Sementara itu peresmian RPP diawali gerakan tanam padi serentak di lahan seluas 188 hektare di desa tersebut. Bersama istrinya, Siti Atikoh Supriyanti dan Bupati Karanganyar Juliyatmono, Ganjar mengoperasikan mesin transplanter yaitu alat penanam benih padi secara cepat dan akurat. Penanaman benih dengan mesin ini mampu menghemat waktu pengerjaan dua jam dibandingkan metode konvensional.
Di sisi lain, Gubernur mengatakan permasalahan pupuk langka disebabkan suplai barang bersubsidi itu berkurang 15 persen secara nasional. Dalam hal ini, Ganjar yang merupakan kader PDIP meminta anggota partainya di komisi IV DPR RI untuk mendesak pemerintah menyegerakan penghitungan subsidi pupuk di APBN perubahan. Prose situ diikuti di daerah, dimana Ganjar menghimpun data konkrit kebutuhan pupuk bersubsidi sebagai dasar permintaan alokasi dari mitra pengadaan barang.